Indonesia – Malaysia

Akhir-akhir ini banyak sekali pemberitaan yang terkait hubungan bilateral antara Indonesia dengan Malaysia. Pada umumnya rakyat geregetan dengan sikap Pemerintah yang sangat lembek terhadap sikap arogan negara kecil Malaysia. Ini bukan kali pertama Malaysia bersikap sok tahu. Kita semua mungkin masih ingat ketika beberapa Kapal Patroli mereka ngeledek Kapal Patroli kita di perairan Ambalat. Apa sikap kita ? Diam saja.

Sekarang kejadian lagi. Sikap arogan negara Malaysia telah sekali lagi membuktikan bahwa para Pemimpin Negara kita sungguh tidak berdaya menjaga harga diri bangsa. Pencuri ikan ditukar dengan Petugas keamanan kita yang ditangkap oleh Malaysia diperairan kita sendiri.

Seseorang yang berlatar belakang militer seharusnya memiliki semangat nasionalisme yang lebih tinggi daripada rakyat kebanyakan. Seharusnya begitu. Sekali lagi, seharusnya begitu …..

Menurut saya, sikap tegas tidak harus identik dengan perang. Mungkin apa yang ditangkap Pemerintah dari suara rakyat yang menginginkan sikap tegas Pemerintah, ditangkap oleh Pemerintah sebagai keinginan rakyat yang ingin berperang melawan Malaysia, makanya suara rakyat di-cuek-in. Ih …. sempit amat kalau cara berfikirnya begitu.

Seandainya, sekali lagi, seandainya saya yang memimpin negara ini, maka sikap dibawah inilah yang akan saya ambil :

Menarik Duta Besar di Malaysia dengan alasan konsultasi untuk waktu yang belum ditentukan
Tutup perbatasan darat dengan Malaysia, disaat yang sama alokasikan dana lebih untuk membangun daerah perbatasan tersebut agar rakyat disana tidak harus mencari pekerjaan ke Malaysia
Keluarkan travel warning untuk tidak bepergian ke Malaysia kecuali untuk hal-hal yang sangat mendesak.
Menginstruksikan militer, PolAir dan semua petugas perbatasan untuk siaga dan mengambil langkah-langkah yang perlu untuk menjaga kedaulatan dan harga diri bangsa.
Publikasikan semua kelicikan-kelicikan para pengusaha Malaysia yang memperkerjakan TKI ilegal disana dan juga sikap2 kejam para majikan di Malaysia. Hal ini untuk mengurangi minat masyarakat mencari pekerjaan di sana.

Mudah-mudahan dengan semua tindakan diatas, harga diri bangsa tetap dapat dipertahankan.

This entry was posted on Minggu, 25 Desember 2011 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply

@yudhaKaa. Diberdayakan oleh Blogger.